Pepohonan embun pagi
Bagaikan desahan seseorang
Danau yang tidak ada di peta
Air yang tenang bagaikan tertidur
Kehilangan kata-kata
Kesedihan yang terlalu sakit
Di ujung akhir kenangan ini
Tempat yang dahulu ingin ku datangi
Sampai mana pun dirimu ku cintai
Sampai kapan pun dirimu dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya pertemuan kita
Ku mohon maafkanlah cinta kita ini yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Ku mohon kepada takdir yang kejam ini berserah diri
Kita berdua yang terlarang
*Bagaikan lempar batu ke danau
Di hatiku riak air meluas
Tak bisa dengan orang lain
Apakah ini tak boleh?
Kapal di tepian danau
Diikat tali yang sangat keras
Jika menghindari keramaian
Harus pergi ke dunia yang amat jauh
Jangan kau salahkan dirimu sendiri
Janganlah malu menangis sendirian
Saling memahami kebahagian
Ciuman ikatan yang erat
Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Tak akan pernah berpisah
Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Kita berdua kan terikat
Sampai mana pun dirimu ku cintai
Sampai kapan pun dirimu dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya pertemuan kita
Ku mohon
Ku mohon maafkanlah cinta kita ini yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Ku mohon kepada takdir yang kejam ini berserah diri
Kita berdua yang terlarang
Dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Tak akan pernah berpisah
Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Kita berdua kan terikat
*Yuk kita naik kapal ke danau
Kalau kamu lelah mendayung, tidurlah di dalam dekapanku
Karena di dalam mimpi, kita akan terus saling mencinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar